Phase I : Inisialisai
Proyek
Dalam mengembangkan sistem pakar, phase pertama yang dilakukan adalah tahap inisialisasi proyek. Inisialisasi proyek adalah perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai. Yang dilakukan pada phase inisialisasi proyek adalah sebagai berikut.
· Definisi Permasalahan
Dalam phase inisialisasi, mendefinisikan permasalahan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan sistem pakar. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi. Apabila proses pendefinisian masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal.
· Pengkajian Kebutuhan
Menentukan kebutuhan fungsional dari sistem. Kebutuhan riil apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pakar.
· Evaluasi Alternatif Solusi Verifikasi
Sebelum memulai pengembangan Sistem Pakar, perlunya perhatian solusi alternatif terhadap permasalahan. Maksudnya, jika masalah telah diidentifikasi maka selanjutnya akan diberikan solusi terhadap masalah tersebut. Dari solusi-solusi yang didapatkan perlu dipersiapkan alternative solusi agar dapat mencapai hasil yang optimal.
· Pendekatan Sistem Pakar
Perlu adanya studi 3 (tiga) bagian untuk menentukan apakah pendekatan sistem pakar cocok, yaitu sebagai berikut.
· Requirements (verifikasi kebutuhan)
· Justification (justifikasi kebutuhan)
· Appropriatness (menaksir kemungkinan pengembangan sistem, kecocokan dari sistem pakar)
· Perhatian Terhadap Isu Manajemen
· Siapa yang akan memulai Proyek?
· Ketersediaan finansial
· Ketersediaan sumber daya lainnya
· Konstrain hukum dan konstrain lain-lain
· Nilai jual proyek : setiap pihak yang terlibat atau top management harus yakin terhadap nilai proyek
· Seseorang dalam top management harus mensponsori proyek ini dengan sungguh sungguh.
Phase II : Analisis dan Perancangan Sistem
Setelah phase inisialisasi, selanjutnya adalah analisis dan perancangan sistem. Pada phase ini terdapat beberapa sub-phase, yaitu sebagai berikut.
· Rancangan dan Rencana Konseptual
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep‑konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi juga menganalisis data‑data penting yang harus didalami bersama dengan pakar di bidang permasalahan tersebut.
· Strategi Pengembangan
· Pengembangan internal
Menyewa konsultan, kemitraan dengan universitas, bergabung dengan konsorsium industri, dan membeli produk jadi
· Outsourcing
· Pendekatan gabungan
· Sumber-Sumber Pengetahuan
Dalam tahap ini, dilakukan pencarian sumber pengetahuan mengenai sistem pakar yang akan dibuat. Misalnya, mencari pengetahuan yang bersumber dari buku-buku, artikel ilmiah, bahkan dari pakar itu langsung yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan sistem.
· Sumber Daya Komputasi
Mengembangkan sistem pakar dibutuhkan sumber daya komputasi, yaitu pemilihan software dan dukungan hardware. Pemilihan paket software seringkali ditentukan oleh hardware yang digunakan dan kekuatan memori dan pemrosesannya. Kebanyakan sistem pakar di masa lalu dikerjakan di workstation dan mikrokomputer daripada di mainframe.
· Study Kelayakan, Analisis Biaya-Manfaat
Mengevaluasi kelayakan dari sisi kelayakan ekonomis (finansial) seperti, biaya pengembangan sistem, biaya pemeliharaan, keuntungan yang diharapkan; kelayakan teknis seperti, kebutuhan interface, Isu networking, terdapatnya pengetahuan dan data, keamanan dari pengetahuan yang rahasia, skema representasi pengetahuan, hardware/software availability; kelayakan operasional seperti, terdapatnya sumber daya manusia, prioritas terhadap proyek lainnya, pengkajian kebutuhan, isu organisasi dan implementasi, dukungan manajemen dan pengguna, terdapatnya pakar dan insinyur pengetahuan.
Phase III : Prototyping Cepat
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Sedangkan prototype adalah ide bagi pembuat maupun pengguna (potensial) tentang cara suatu sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkap dan bagaimana sistem nantinya akan dikembangkan maupun diperbaiki. Adapun sub-phase atau tahap-tahap yang dilakukan pada phase ini adalah sebagai berikut.
· Membangun Prototipe Sederhana
· Testing, Improving, dan Expending
· Demonstrasi dan Analisis Kelayakan
· Penyelesaian Rancangan
Phase IV : Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem secara keseluruhan. Dalam pengembangan sistem, adapun hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut.
· Membangun Basis Pengetahuan Testing, Evaluating, dan Improving Basis
· Pengetahuan Rencana Integrasi
Phase V : Implementasi
Proses Implementasi sistem pakar sama dengan proses implementasi sistem (software) lainnya. tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam modul‑modul. Sub-phase dalam phase ini meliputi:
· Penerimaan oleh pengguna
Memastikan sistem diterima dan diterapkan oleh pengguna dalam operasi sehari-hari.
· Instalasi, Demonstrasi, Deployment
Melalui demo sistem, orientasi, dan pelatihan yang dapat ditunjukkan kepada penggunan dalam implementasi sistem.
· Orientasi, Training, Security, Dokumentasi, Integrasi, Field Pengguna
Pentingnya dokumentasi dan pengamanan pengetahuan (mekanisme keamanan), integrasi dan tes lapangan.
Phase VI : Post-Implementasi