Berikut adalah jawaban dari soal UAS Sistem Pakar.
1. Langkah-Langkah dalam Membuat Sistem Pakar
Langkah I : Mendefinisikan/mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan
Dalam pembuatan sistem
pakar, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah. Masalah
apa yang harus diberikan solusi, mendefinisikan masalah yang akan
dikomputerisasi, apakah sistem pakar dapat membantu memecahkan masalah yang
telah diidentifikasi. Kemudian menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan
dalam pemecahan masalah tersebut. Contoh, sistem pakar untuk menentukan
diagnosa penyakit THT. Pada sistem pakar ini, membantu pakar dalam mendiagnosa
penyakit THT yang didokumentasi ke dalam sistem, agar sistem tersebut dapat
menghasilkan keputusan seperti pakar.
Langkah II : Memilih
alat pengembangan
Alat pengembangan
sistem pakar merupakan paket perangkat keras dan perangkat lunak yang
memungkinkan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam komputer.
Dalam pembuatan sistem
pakar diagnosa penyakit THT menggunakan laptop sebagai perangkat keras dan
NetBeans sebagai perangkat lunak dalam pengembangan sistem yang dibuat dengan
bahasa pemrograman Java.
Langkah III :
Melaksanakan rekayasa pengetahuan
Langkah ketiga yaitu,
merekayasa pengetahuan. Dalam langkah ini dijelaskan bagaimana caranya memperoleh
pengetahuan. Seperti yang diketahui, pengetahuan dapat diperoleh dengan
berbagai cara, yaitu melalui buku-buku, artikel-artikel ilmiah atau acuan lainnya
yang bisa diperoleh dengan mudah dan cepat. Pengetahuan aktual dapat diperoleh
dari individu atau seseorang yang memang ahli di bidangnya. Bentuk pengetahuan
akan menuntun dan mengarahkan dalam pemecahan masalah yang lebih riil.
Pada sistem pakar diagnose
penyakit THT, sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, dilakukan pencarian
pengetahun tentang sistem pakar yang akan dibuat. Karena, akan membuat sistem
pakar diagnose penyakit THT, dengan demikian dicarilah pengetahuan yang
berhubungan dengan penyakit THT melalui browsing
di internet dan artikel-artikel ilmiah.
Langkah IV : Merancang
Sistem
Dengan menggunakan
pengetahuan yang sudah didapatkan beserta alatnya yaitu software dan hardware,
maka sekarang dapat dilakukan tahap merancang sistem pakar. Jika pengetahuan
yang akan diolah telah sampai pada penyusunan prosedur sebaiknya dibuat bagan
alur (flowchart), hal tersebut dapat
membantu untuk memahami dan mengorganisasi pengetahuan untuk sistem pakar. Selanjutnya
dengan mulai mengkonversi pengetahuan dalam bentuk kaidah IF-THEN atau pembentukan aturan pada sistem pakar yang akan dibuat.
Pada sistem pakar diagnosa penyakit THT terdapat 4 aturan. Kemudian membuat
antarmuka pemakai (user interface).
Langkah V: Menguji
Sistem
Setelah sistem
dirancang dan antarmuka pemakai telah jadi, langkah selanjutnya adalah menguji
sistem. Tahap pengujian ini diusahakan untuk melihat kebenaran sistem pakar
tersebut, agar jalannya sistem benar-benar sesuai dengan tujuan yang dimaksud.
Penguji sistem sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan suatu sistem,
dan melakukan perbaikan-perbaikan jika masih terjadi kesalahan.
Dalam pengujian sistem
untuk sistem pakar diagnosa penyakit THT dimasukkan gejala-gejala penyakit THT
yang akan menghasilkan keputusan diagnosa penyakit berdasarkan pengetahuan yang
dijadikan acuan.
2. Knowledge Engineering Process
Perekayasa pengetahuan
(knowledge engineer) adalah seorang yang membantu pakar dalam menyusun area
permasalahan dengan menginterprestasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban
pakar atas pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini penulis sebagai perekayasa
pengetahuannya.
Proses dalam rekayasa
pengetahuan dalam membangun suatu basis pengetahuan dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Akuisisi
Pengetahuan
Akuisisi
pengetahuan melibatkan akuisisi pengetahuan dari pakar manusia, buku, dokumen atau file komputer. Pengetahaun tersebut dapat spesifik terhadap proses
pemecahan masalah, dan dapat pula berupa pengetahuan umum.
2. Validasi Pengetahuan
Pengetahaun
harus valid dan teruji misalnya, dengan menggunakan tes kasus hingga
kualitasnya dapat diterima. Hasil tes kasus biasanya ditunjukkan oleh pakar
untuk menguji ketepatan (accuracy) dari sistem pakar.
3. Representasi Pengetahuan
Representasi
pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang
diperoleh dalam suatu skema / diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain.
4. Justifikasi dan Penjelasan
Bagian
ini melibatkan desain dan pemrograman kemampuan penjelasan, misalnya kemampuan
untuk menjawab pertanyaan bagaimana komputer mendapatkan kesimpulan.
3. Alur Diagram Phase Pengembangan Sistem Pakar
Phase I : Inisialisai
Proyek
Phase II : Analisis dan Perancangan Sistem
Phase III : Prototyping Cepat
Phase IV : Pengembangan Sistem
Phase V : Implementasi
Phase VI : Post-Implementasi
Dalam mengembangkan sistem pakar, phase pertama yang dilakukan adalah tahap inisialisasi proyek. Inisialisasi proyek adalah perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai. Yang dilakukan pada phase inisialisasi proyek adalah sebagai berikut.
· Definisi Permasalahan
Dalam phase inisialisasi, mendefinisikan permasalahan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan sistem pakar. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi. Apabila proses pendefinisian masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal.
· Pengkajian Kebutuhan
Menentukan kebutuhan fungsional dari sistem. Kebutuhan riil apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pakar.
· Evaluasi Alternatif Solusi Verifikasi
Sebelum memulai pengembangan Sistem Pakar, perlunya perhatian solusi alternatif terhadap permasalahan. Maksudnya, jika masalah telah diidentifikasi maka selanjutnya akan diberikan solusi terhadap masalah tersebut. Dari solusi-solusi yang didapatkan perlu dipersiapkan alternative solusi agar dapat mencapai hasil yang optimal.
· Pendekatan Sistem Pakar
Perlu adanya studi 3 (tiga) bagian untuk menentukan apakah pendekatan sistem pakar cocok, yaitu sebagai berikut.
· Requirements (verifikasi kebutuhan)
· Justification (justifikasi kebutuhan)
· Appropriatness (menaksir kemungkinan pengembangan sistem, kecocokan dari sistem pakar)
· Perhatian Terhadap Isu Manajemen
· Siapa yang akan memulai Proyek?
· Ketersediaan finansial
· Ketersediaan sumber daya lainnya
· Konstrain hukum dan konstrain lain-lain
· Nilai jual proyek : setiap pihak yang terlibat atau top management harus yakin terhadap nilai proyek
· Seseorang dalam top management harus mensponsori proyek ini dengan sungguh sungguh.
Setelah phase inisialisasi, selanjutnya adalah analisis dan perancangan sistem. Pada phase ini terdapat beberapa sub-phase, yaitu sebagai berikut.
· Rancangan dan Rencana Konseptual
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep‑konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi juga menganalisis data‑data penting yang harus didalami bersama dengan pakar di bidang permasalahan tersebut.
· Strategi Pengembangan
· Pengembangan internal
Menyewa konsultan, kemitraan dengan universitas, bergabung dengan konsorsium industri, dan membeli produk jadi
· Outsourcing
· Pendekatan gabungan
· Sumber-Sumber Pengetahuan
Dalam tahap ini, dilakukan pencarian sumber pengetahuan mengenai sistem pakar yang akan dibuat. Misalnya, mencari pengetahuan yang bersumber dari buku-buku, artikel ilmiah, bahkan dari pakar itu langsung yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan sistem.
· Sumber Daya Komputasi
Mengembangkan sistem pakar dibutuhkan sumber daya komputasi, yaitu pemilihan software dan dukungan hardware. Pemilihan paket software seringkali ditentukan oleh hardware yang digunakan dan kekuatan memori dan pemrosesannya. Kebanyakan sistem pakar di masa lalu dikerjakan di workstation dan mikrokomputer daripada di mainframe.
· Study Kelayakan, Analisis Biaya-Manfaat
Mengevaluasi kelayakan dari sisi kelayakan ekonomis (finansial) seperti, biaya pengembangan sistem, biaya pemeliharaan, keuntungan yang diharapkan; kelayakan teknis seperti, kebutuhan interface, Isu networking, terdapatnya pengetahuan dan data, keamanan dari pengetahuan yang rahasia, skema representasi pengetahuan, hardware/software availability; kelayakan operasional seperti, terdapatnya sumber daya manusia, prioritas terhadap proyek lainnya, pengkajian kebutuhan, isu organisasi dan implementasi, dukungan manajemen dan pengguna, terdapatnya pakar dan insinyur pengetahuan.
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Sedangkan prototype adalah ide bagi pembuat maupun pengguna (potensial) tentang cara suatu sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkap dan bagaimana sistem nantinya akan dikembangkan maupun diperbaiki. Adapun sub-phase atau tahap-tahap yang dilakukan pada phase ini adalah sebagai berikut.
· Membangun Prototipe Sederhana
· Testing, Improving, dan Expending
· Demonstrasi dan Analisis Kelayakan
· Penyelesaian Rancangan
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem secara keseluruhan. Dalam pengembangan sistem, adapun hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut.
· Membangun Basis Pengetahuan Testing, Evaluating, dan Improving Basis
· Pengetahuan Rencana Integrasi
Proses Implementasi sistem pakar sama dengan proses implementasi sistem (software) lainnya. tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam modul‑modul. Sub-phase dalam phase ini meliputi:
· Penerimaan oleh pengguna
Memastikan sistem diterima dan diterapkan oleh pengguna dalam operasi sehari-hari.
· Instalasi, Demonstrasi, Deployment
Melalui demo sistem, orientasi, dan pelatihan yang dapat ditunjukkan kepada penggunan dalam implementasi sistem.
· Orientasi, Training, Security, Dokumentasi, Integrasi, Field Pengguna
Pentingnya dokumentasi dan pengamanan pengetahuan (mekanisme keamanan), integrasi dan tes lapangan.
·
Operasi, Maintenance dan Upgrades
·
Operasi : Adanya dukungan terhadap beroperasinya
sistem, pembentukan grup pengguna
·
Maintenance
dan Upgrades : Modifikasi aturan, cek
integritas dan kualitas data, penambahan pengetahuan pakar
·
Evaluasi Periodik
Dalam tahap
evaluasi, berikut ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab:
·
Bagaimanakah perbandingan antara biaya
perawatan dengan keuntungan yang didapat?
·
Apakah perawatan yg ada sudah cukup
sehingga pengetahuannya ter-up to date dan akurat?
·
Apakah sistem dapat diakses oleh semua
pengguna?
·
Apakah penggunaan sistem meningkat?
4. Sistem Pakar Apa yang akan Dibuat?
Sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Oleh karena itu, saya akan membuat sistem pakar dibidang psikologi yaitu, menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Mengapa? Karena, berdasarkan alasan pribadi, saya sendiri menyukai anak-anak. Perkembangan anak-anak sangat perlu diperhatikan karena merekalah generasi penerus bangsa. Itu alasan saya secara general. Kini, perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang, kemampuan seorang pakar dapat dimasukkan ke komputer yang disebut dengan sistem pakar. Bidang IT dan Bidang Psikologi dipertemukan, praktisi IT memasukkan semua pengetahuan pakar psikolog perkembangan anak-anak ke komputer. Dengan demikian, akan memudahkan pakar dalam menangani pasien dan memudahkan pula para pasien. Misalnya, jika dibuat sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak berbasis web, maka pasien tidak perlu datang konsultasi ke pakarnya langsung, karena telah disediakan pakar melalui sistem. Apalagi yang namanya anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, terkadang tidak ingin mengikuti yang dikatakan oleh orangtuanya.
Sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Oleh karena itu, saya akan membuat sistem pakar dibidang psikologi yaitu, menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Mengapa? Karena, berdasarkan alasan pribadi, saya sendiri menyukai anak-anak. Perkembangan anak-anak sangat perlu diperhatikan karena merekalah generasi penerus bangsa. Itu alasan saya secara general. Kini, perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang, kemampuan seorang pakar dapat dimasukkan ke komputer yang disebut dengan sistem pakar. Bidang IT dan Bidang Psikologi dipertemukan, praktisi IT memasukkan semua pengetahuan pakar psikolog perkembangan anak-anak ke komputer. Dengan demikian, akan memudahkan pakar dalam menangani pasien dan memudahkan pula para pasien. Misalnya, jika dibuat sistem pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak berbasis web, maka pasien tidak perlu datang konsultasi ke pakarnya langsung, karena telah disediakan pakar melalui sistem. Apalagi yang namanya anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, terkadang tidak ingin mengikuti yang dikatakan oleh orangtuanya.
0 comments:
Posting Komentar