Membicarakan hal
tentang bertanya, berarti membutuhkan
jawaban yang pasti, bukan jawaban ngasal
atau bahkan jawaban salah. Jika Anda memberikan jawaban salah kepada orang yang
bertanya dan orang tersebut menganggapnya benar, sudah tentu merugikan orang
yang bertanya tadi. Bukankah setiap orang ingin bermanfaat bagi orang lain?
Menjawab pertanyaan dari
seseorang, berarti Anda memberi pengetahuan Anda kepada orang tersebut. Semakin
banyak Anda memberikan pengetahuan atau informasi itu, semakin mudah Anda
mengingat hal tersebut. Contoh, seseorang yang bertanya tentang ilmu
pengetahuan alam, kemudian dijelaskannya, tanpa sadar otak Anda menyimpan
penjelasannya (mudah diingat). Contoh lain, seseorang yang menanyakan sesuatu
tentang rute perjalanan dari kota A ke kota B.
Dalam melakukan sebuah
perjalanan di suatu kota atau ingin pergi berlibur ke suatu tempat yang bersih
nan indah. Apalagi Anda baru pertama kali mengunjungi tempat tersebut, jangan
asal jalan, asal jalan tanpa tahu cara untuk sampai di tempat tujuan. Hal ini
hanya akan membuat Anda merasakan yang namanya lama di jalan. Karena bingung
harus lewat mana. Apalagi ketika diperjalanan menemukan perempatan, bisa-bisa
menimbulkan perdebatan terhadap diri sendiri. Perasaan mengatakan lurus saja,
namun logika berkata lain, belok kanan saja. Rasanya mulai ambigu.
Dengan demikian, setiap
ingin melakukan perjalanan atau memulai serta menanyakan sesuatu hal yang kita
tidak ketahui, apalagi orang baru, orangtua selalu berpesan, “malu bertanya sesat di jalan”.
Tanyakanlah jika Anda tidak mengetahuinya. Karena kita tidak akan mengetahui
tanpa memperoleh informasi atau pengetahuan sebelumnya. Tanpa mengetahui dari
orang terlebih dahulu.
Berkaitan dengan mau
bertanya nggak sesat di jalan. Bukan
berarti, kita bertanya ketika tidak mengetahui rute perjalanan. Tetapi bisa
terhadap semua hal apapun itu yang kita tidak ketahui, baik hal-hal yang
dipelajari di sekolah (seperti matematika, geografi, dll) maupun hal-hal yang
umum. Kalimat tersebut (malu bertanya sesat di jalan) merupakan peribahasa yang
memiliki makna jika segan bertanya
berarti kita akan rugi sendiri, karena masalah yang dihadapi tidak ditemukan
jalan keluarnya. Sama halnya dengan malu
berdayung perahu hanyut serta malu
makan perut lapar.
Pada zaman modern ini,
teknologi mempermudah manusia untuk mengetahui sesuatu, sebut saja internet. Misalnya, ingin mengetahui
rute perjalanan ada google maps.
Ingin mengetahui rumus luas segitiga, biodata artis, resep makanan ada google. Hal semacam ini pun termasuk
bertanya. Namun, hal itu semua dapat diketahui jika terhubung dengan internet.
Bagaimana jika kita berada pada daerah yang tidak terjangkau dalam jaringan
internet? Tenang saja, kita bisa menanyakan yang kita tidak ketahui pada
seseorang yang lebih tahu.
BNI Memudahkan Anda
BNI Memudahkan Anda
Mudah, hal yang
selalu diimpikan ketika melakukan suatu hal. Terus apa maksud BNI memudahkan
Anda? Ya, kenapa saya mengatakan hal demikian, karena sekarang ini BNI (Bank
Negara Indonesia) telah menyediakan
fitur di twitter yang mempermudah Anda ketika ingin tanya-tanya kepada pihak
BNI. Cukup menggunakan hashtag #AskBNI.
Lebih pahamnya, simak langkah-langkahnya berikut ini:
1. Follow Twitter @BNI46
2. Untuk info penggunaan, kirim Direct Message ke
Twitter @BNI46 ketik #AskBNI.
3. Cara Penggunaan :
(Kirim Direct Message) #AskBNI (spasi) #[Keyword] contoh:
#AskBNI (spasi) #[Keyword] contoh:
a. #AskBNI #Taplus
b. #AskBNI #TaplusBisnis
c. #AskBNI #DebitCard
b. #AskBNI #TaplusBisnis
c. #AskBNI #DebitCard
Ada hal yang belum
diketahui ? Monggo cek twitter BNI @BNI46
jangan lupa hashtag #AskBNI
Pernah suatu ketika,
saya mengerjakan soal matematika, semampu saya mengerjakannya, kemudian saya
berhenti, karena terdapat suatu hal dalam soal yang tidak kuketahui cara
penyelesaiannya, sangat menguras pikiran pada waktu itu. Terlintas dalam
benakku, haruskah saya bertanya? Dan dari sisi lain pun mengatakan, kalau saya
bertanya, nanti ditertawai atau bahkan mungkin diolok. Tak peduli, pada
akhirnya kuberanikan untuk bertanya. Ternyata, hal yang sudah kupikirkan bahwa
akan ditertawai atau diolok, ini tidak terjadi. Guru saya menjelaskannnya.
Singkat cerita, soal demi soal kukerjakan, dan akhirnya selesai. Sungguh
merasakan kesenangan tersendiri ketika sudah tahu. Inilah hasilnya, ketika malu dibuang saat ingin bertanya. Ketika
malu diubah menjadi mau. Malu bertanya sesat di jalan, mau
bertanya nggak sesat di jalan.
Begitulah ungkapan yang ditanamkan ketika gengsi
merajalela.
Janganlah malu sebagai
penanya. Menjadi penanya berarti menempatkan diri kita sebagai pencari. Sebagai
pencari, berarti akan mendapatkan pengetahuan/informasi yang lebih banyak.